🎟️ Watak Tembang Macapat Dalam Bahasa Jawa

10 Megatruh. 11. Pocung/Pucung. Tembang macapat terdiri dari 11 jenis tembang yang masing-masingnya memiliki makna, watak, dan struktur atau aturan yang berbeda satu sama lain. Setiap tembang macapat pada dasarnya menggambarkan fase-fase kehidupan manusia sejak ia masih berada di dalam rahim hingga saat ia meninggal dan siap dikuburkan. Dalamkebudayaan Jawa, terdapat sebelas jenis tembang macapat, yaitu Maskumambang, Mijil, Sinom, Kinanthi, Asmarandana, Gambuh, Dhandhangula, Durma, Pangkur, Megatruh, dan Pucung. Setiap tembang macapat memiliki arti dan aturan-aturan tersendiri yang mengikat, seperti guru gatra, guru wilangan, dan guru lagu. Mijillahir Dalam bahasa jawa mijil mbrojol mencolot yang berarti muncul atau keluar. Watak tembang Mijil yaitu menggambarkan keterbukaan yang pas untuk mengeluarkan nasehat cerita-cerita dan juga asmara. Grapyak sumanak mula cocok kanggo nyritakake pitutur e. Ciri ciri tembang macapat mijil ialah memiliki kaidah baku 10i- 6o 10e 10i 6i 6o. Tembangdhandhanggula yaitu salah satu dari 11 tembang macapat yang berisikan tentang cita - cita, kebahagiaan dan harapan yang indah. Selain itu, tembang dhandhanggula juga memiliki watak, contoh dan arti yang menarik. Nah, pada artikel kali ini mimin akan membahas dan mengulasnya secara mendalam tentang pengertian tembang dhandhanggula beserta watak, contoh tembang dhandhanggula beserta OlehDiposting pada 09/04/2021. FILOSOFI LAN WATAK TEMBANG MACAPAT Tembang macapat saget pun wastani Baca Selengkapnya. Soal Tembang Macapat. Soal Dan Jawaban Essay Bahasa Jawa Tembang Macapat. Oleh Diposting pada 19/03/2021. 40 Contoh Soal Uas Bahasa Jawa Kelas 5 Sd Mi Baca Selengkapnya. MataPelajaran : Bahasa Jawa Kelas / Semester : XII / 2 Tema : Menelaah teks serat Tripama pupuh Dhandhanggula nyaritakake kisah watak tuladha Kumbakarna, Bambang Sumantri lan Karna 25 2. Isi Serat Tripama pada 3-4 yaiku nyaritakake Kumbakarna kang 1. Gatekake tembang macapat dhandhanggula ing ngisor iki banjur koevaluasi lirik utawa TembangMacapat. DULU, di pendidikan sekolah dasar, dalam pelajaran muatan lokal bahasa Jawa, selalu diajarkan tembang-tembang warisan para sunan. Ada 11 tembang yang masuk dalam kategori tembang cilik atau tembang macapat ini. Tembang macapat relatif lebih mudah didendangkan. Sebab, aturan-aturan dalam macapat lebih tak sekaku kakawin. Tembangmacapat Sinom secara umum memang memberi gambaran tentang seseorang yang menginjak usia muda, masa yang indah, penuh dengan harapan dan angan-angan hingga menjelang usia akil-balik ataupun dewasa. Dalam istilah konotasi bahasa Indonesia, orang yang masih muda belia sering dikatakan sebagai daun muda. 11Jenis Tembang Macapat. Tembang adalah lirik atau sajak yang memiliki irama nada sehingga dalam bahasa Indonesia disebut sebagai lagu. Dikutip dalam Serat Kandha Suluk Tembang Wayang (2021) karya Bram Palgunadi, karya-karya sastra klasik Jawa dari masa Mataram Baru, umumnya ditulis dalam bentuk tembang macapat. . Assalamu'alaikum, bu Linna badhe mbahas babagan sasmita lan watak wantune tembang macapat. Ana ing tulisan sadurunge, bu Linna sampun ngandharaken babagan priye carane supaya gampang ngapalake 11 tembang macapat kanthi nggawe jembatan keledai. Kanggo ngelingake, waca tulisan iki macapat Ana ing tulisan bu Linna liyane, uga wis nate ngrembag babagan pathokan tembang macapat. Ana ing tulisan kuwi, bu Linna uga maringi tuladha kepriye carane nentokake pathokaning tembang macapat. Kanggo ngelingake, waca tulisan iki paugeran-tembang-macapat Ing tulisan iki, ana sasmita lan watak wantune tembang macapat. Apa kuwi sasmitaning tembang? Sasmitaning tembang yaiku pratandha kang ana ing tembang utawa tegesing tembang. Dening watak wantune tembang yaiku watak kang nggambarake tembang macapat. Watak lan panganggone Tembang Macapat1. Maskumambang Awatak nalangsa, kanggo medharake rasa Pocung Awatak kendho tanpa greget, kanggo medharake, Gambuh Awatak wani wanuh, kulina lan Megatruh Awatak sedhih, kanggo medharake rasa memelas, getun, lan Mijil Wetuning rasa, mituturi, kanggo medharake bukaning carita utawa Kinanthi Awatak seneng, tresna, lan Asmaradaa Awatak sedhih, sengsem, Pangkur Awatak sereng, kejem, Durma Awatak galak, nantang, nesu, lan Sinom Awatak grapyak, sumanak, lan Dhandhanggula Awatak luwes, kawes, lan resep. Bahasa Jawa memiliki tembang atau kidung yang berisi pitutur atau nasihat sesuai dengan tingkatannya. Misal saat seseorang masih kecil, mulai dewasa, hari tua, sampai akhirnya meninggal dunia. Tembang ini disebut macapat dan masing-masing syair atau lagu memiliki aturan atau pakem tersendiri. Dewasa ini tembang macapat masuk kurikulum muatan lokal dan diajarkan di sekolah. Namun, hanya bentuk yang termudah saja. Itu pun tidak semuanya dan mudah dilupakan. Jika Anda seorang penutur asli Bahasa Jawa atau orang yang ingin mempelajari Bahasa Jawa lebih dalam, kenali tembang macapat di bawah ini. 1. Maskumambang Maskumambang memiliki karakter sedih atau penuh duka meski secara filosofi tidak demikian. Maskumambang bisa diartikan sebagai seorang janin yang hidup mengambang di dalam rahim ibu sebelum akhirnya dilahirkan ke dunia. 2. Mijil Setelah hidup mengambang di dalam rahim, bayi akhirnya lahir dan diwujudkan sebagai mijil atau benih. Nantinya bayi yang lahir akan memulai semua perjalannya hingga dewasa. Sesuai dengan filosofi ini mijil banyak berkarakter senang dan berisi banyak nasihat. 3. Kinanthi Seiring dengan bertambahnya usia, anak akan tumbuh dan akhirnya belajar berjalan. Pada fase ini orang tua akan mulai menuntun anaknya untuk diarahkan ke jalan yang benar. Kinanthi berisi tentang kesenangan orang tua dalam merawat anaknya dan segala hal terkait nasihat baik yang berguna untuk masa depan. 4. Sinom Sinom menjadi perwujudan dari pucuk dari benih yang akan tumbuh. Anak-anak yang mulai tumbuh dewasa akan belajar bagaimana menata hidupnya dan belajar banyak hal. Kelak mereka akan menjadi orang yang berguna bagi orang tua. Watak dari tembang sinom adalah kesabaran dan berisi banyak nasihat. 5. Asmarandhana Setelah tumbuh dewasa, seorang manusia akhirnya akan mencari atau mendapatkan tambatan hatinya. Perjalanan ini diwujudkan oleh tembang asmarandhana yang berasal dari kata asma. Tembang atau lagu yang muncul memiliki tema senang, gembira, dan kadang duka. 6. Gambuh Setelah bertemu dengan seseorang, ikatan yang sakral yaitu pernikahan akhirnya dilakukan. Inilah inti dari tembang gambuh. Segala hal tentang suka cita akan disampaikan ke khalayak. Selain itu tembang juga banyak berisi tentang cerita kehidupan. Nantinya cerita bisa dipakai untuk pelajaran agar bahtera rumah tangga tidak mengalami gangguan. 7. Dhandhanggula Karakter dari Dhandhanggula cukup luwes dan berisi banyak hal dalam kehidupan. Meski secara umum filosofi dari tembang ini adalah kesuksesan dari pasangan dalam kehidupan rumah tangganya. 8. Durma Durma menjadi perwujudan dari kehidupan yang penuh kisah dan penuh konflik. Meski demikian, seseorang akan menjadi pelengkap pasangannya dan mendapatkan kebahagiaan di kemudian hari. Konflik yang terjadi adalah cobaan agar kehidupan lebih baik di masa depan. 9. Pangkur Setelah apa yang terjadi, seseorang harusnya mulai mungkur atau pangkur dari kehidupan duniawinya. Segala hasrat dan nafsu untuk mendapatkan sesuatu harus mulai dihapuskan. Apalagi saat sudah tua, memperbanyak ibadah pada Yang Maha Kuasa adalah hal yang lebih penting. 10. Megatruh Megatruh bisa diartikan pisah dari ruhnya. Tembang mengisyaratkan tentang proses kematian seorang manusia hingga ruhnya terlepas. Karena memiliki makan cukup menyedihkan, tembang megatruh memiliki isi tentang hilangnya harapan dan perpisahan. 11. Pocung Pocung berasal dari kata pocong yang artinya orang yang sudah meninggal dan dikafani. Tembang ini berisi tentang hal-hal berhubungan dengan kematian atau hari akhir. Meski cukup seram, isi dari pocung lebih banyak berisi teka-teki, kadang menggelitik. Tembang macapat jenisnya ada banyak dan masing-masing memiliki ciri khasnya tersendiri. Kalau Anda ingin mempelajari lebih banyak, pilih satu atau dua dulu misal pocung atau kinanthi. Setelah memahaminya baru belajar tembang Bahasa Jawa lain. Jangan lupa kunjungi nurfasta untuk mendapatkan informasi dari artikel lainnya Arti dan Watak Tembang Macapat Salah satu warisan luhur musik tanah Jawa sekaligus kebanggaan bangsa Indonesia adalah tembang macapat. Tembang macapat terdiri dari sebelas macam. Di antaranya Maskumambang, Mijil, Sinom, dan seterusnya. Dari kesebelas tembang macapat, mereka memiliki arti dan watak yang berbeda-beda pula. Namun demikian, secara keseluruhan tembang macapat merupakan perwujudan atau gambaran dari fase-fase kehidupan manusia. Demi menjaga kelestarian tembang macapat, kali ini penulis ingin men-share watak sekaligus arti/makna kesebelas tembang macapat yang merupakan warisan luhur budaya musik Indonesia, khususnya tanah Jawa. Langsung saja kita simak ulasannya. Lets cekidot!Makna 11 Tembang Macapat 1. Maskumambang Maskumambang adalah tembang yang memiliki watak nelangsa, prihatin, dan kelara-lara dalam bahasa Jawa. Bila kita artikan dalam bahasa Indonesia yang betul watak tembang ini adalah sedih, perihatin, dan rasa sakit yang mendalam yang menjorok kepada suatu peristiwa batiniyah. Secara falsafah, Maskumambang mengisyaratkan keadaan manusia ketika masih berada di dalam kandungan. Di mana ia menggambarkan suatu keadaan ketika seorang bayi masih mengambang di perut ibunya, sesuai dengan arti kumambang’ dalam bahasa Jawa, yang artinya mengambang. Mijil merupakan tembang urutan kedua dari kesebelas tembang macapat. Tembang ini memiliki watak trenyuh, gandrung, kepilut, dan juga prihatin, yang artinya sedih, tertarik cinta dan benar-benar tergila serta rasa perihatin. Mijil melukiskan sebuah kelahiran bayi. Di mana menilik dari arti mijil sendiri dalam bahasa Jawa yang memiliki kesamaan dengan kata mbrojol dan mencolot yang artinya muncul/keluar. Tembang ini berwatak gembira, seneng, grapyak, dan sigrak semanak. Kurang lebih bila kita terjemahkan artinya adalah ramah, senang, dan menunjukkan kesederhanaan. Tembang sinom berasal dari kata kanoman yang artinya muda atau berusia muda. Tembang ini menggambarkan indahnya cerita dimasa muda yang penuh dengan ambisi, angan-angan, dan harapan serta usaha mencari ilmu dalam mencapai suatu tujuan. Tembang Kinanthi berwatak gembira, mesra, dan asih yang artinya adalah bahagia, mesra, serta rasa cinta. Tembang ini sangat cocok apabila kita tembangkan pada saat suasana hati kita tengah bahagia. Nama tembang ini berasal dari kata "kanthi" yang artinya tuntunan untuk meraih masa depan. Selain itu, tembang Kinanthi juga melukiskan sebuah masa di mana manusia sedang berada pada titik pembentukan jati dirinya dalam menempuh masa depan. Tembang ini merupakan salah satu favorit kawula muda. Berwatak sengsem jatuh cinta, sedih, dan prihatin. Sangat cocok sekali untuk menceritakan rasa jatuh cinta kasmaran pada seseorang maupun mengungkapkan kesedihan yang dikarenakan kisah cinta. Berasal dari kata "tresna" yang berarti cinta/kasmaran. Tak khayal tembang ini menggambarkan suatu masa di mana manusia tengah dimabuk Gambuh Berasal dari kata "sarujuk" atau "jumbuh" yang artinya kecocokan. Tembang Gambuh menggambarkan sebuah komitmen manusia yang sudah benar-benar cinta dan siap untuk berlabuh ke pelaminan demi membina rumah tangga yang sakinah, mawadah, dan warahmah. Tembang gambuh berwatak lugas, tanpa keragu-raguan, dan kangge pitutur digunakan sebagai nasehat. Diambil dari kata "kasembadan" yang artinya kesenangan. Melukiskan suatu keberhasilan dalam menggapai cita-cita dalam membina rumah tangga yang sempurna. Berasal dari kata "darma" atau "weweh" yang artinya dermawan dan gemar bersedekah. Tembang Durma juga menggambarkan wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan segalanya yang terbaik kepada umat manusia. Tembang durma berwatak nepsu nafsu, muntap dan murka. Diambil dari kata "mungkur" yang artinya menjauhi. Pangkur menggambarkan upaya manusia dalam menyingkirkan nafsu dan angkara murka yang menyeruak di hati setiap manusia. Tembang ini memiliki watak sereng kasar, greget semangat, dan tegas. Dalam bahasa Jawa, Megatruh diambil dari kata "megat roh" yang artinya keluarnya roh manusia, di mana melukiskan terlepasnya roh dari jiwa manusia yang jelas berarti kematian manusia. Megatruh berwatak nglara sakit, susah, sedih, dan keranta-ranta sakit hati yang mendalam. Nama tembang yang sedikit menyeramkan mungkin. Dalam bahasa Jawa senidiri penamaan tembang ini diambil dari kata 'pocong' yang artinya telah dibungkus. Tembang ini menggambarkan proses setelah manusia meninggal, yakni dimandikan, disholatkan, lalu siap dikebumikan. Tembang ini berwatak gecul nakal, sembrana kurang hati-hati, dan tak ada Tembang Macapat dalam Bahasa JawaBerikut ini adalah rangkuman watak tembang macapat dalam bahasa πŸ‘‰ sedeh, nelangsa, πŸ‘‰ wedharing πŸ‘‰ πŸ‘‰ seneng, asih, πŸ‘‰ sengsem, sedeh, πŸ‘‰ rumaket, kulina, wani πŸ‘‰ luwes, πŸ‘‰ galak, nanthang, nesu, πŸ‘‰ πŸ‘‰ sedeh, πŸ‘‰ itulah watak sekaligus makna dari kesebelas tembang macapat. Bukankah itu merupakan warisan budaya musik yang begitu membanggakan? Marilah kita bersama-sama melestarikan tembang macapat dengan menyebarluaskan informasi-informasi yang bermanfaat yang bersangkutan dengant tembang macapat. Semoga dengan demikian tembang macapat tetap bisa lestari hingga kelak kita telah tiada. Jangan lupa dishare ya!

watak tembang macapat dalam bahasa jawa