🌙 Peternakan Kelinci Di Luar Negeri

Awalnya ternak sapi tapi gagal, akhirnya saya memilih ternak kelinci ini karena perawatan lebih mudah dan tidak menyita waktu saya dalam berdinas," kata Serka Eko.Rabu (7/4/2021) Ia mengatakan, untuk penjualan kelinci melalui media sosial dan dipasarkan di pasar-pasar di wilayah Kota Pekalongan, Pemalang dan Batang dengan harga yang DiIndonesia, daging kelinci memang belum populer. Tapi di luar negeri, daging kelinci telah menjadi bagian dari Industri kuliner yang cukup besar terutama di Eropa. Meski populer, banyak dari kita yang tak bisa membedakan kelinci dan binatang lain misalnya pika. Dan tak jarang pula orang yang beranggapan tikus satu kerabat dengan kelinci. Jauhdi Luar Negeri sana ( Inggris, Australia dan Amerika ) Pertanian dan Peternakan disana telah memanfaatkan teknologi modern dalam pengelolaan pertanian dan peternakan mereka. Mekanisasi dalam dunia Peternakan dengan menggunakan mesin-mesin canggih, traktor canggih dan beberapa peralatan canggih lainnya dalam penyediaan pakan ternak mereka. Gunamemacu produksi susu dalam negeri dan meningkatkan taraf hidup peternak sapi perah, maka pemerintah pada awal tahun 1 997 telah membangun suatu kawasan usaha peternakan sapi perah di Kecamatan Cibungbulang, sekitar 1 5 km dari kampus IPB Darmaga. Di kawasan seluas 1 50 ha itu terdapat 200 peternak sapi perah berskala kecil, dengan pemilikan sapi 5 - 1 0 ekor/peternak, dengan luas lahan aKelinci Ras impor adalah kelinci yang di beli dari luar negeri, yang di sertai bukti pembelian impor dan pedigree (penjelasan pedigree di bawah no 3.a) b Kelinci ras Pure (penjelasan di bawah 3.b & 3.c) 2• Kelinci Impor x Kelinci Impor = Anak impor (1generasi saja, selebihnya patut disebut pure) 3 Pure+pedigree+tatto dan Pure non pedigree Berdasarkanharga pasaran yang ada di sekitar peternakan di Jabodetabek maupun berdasarkan harga pasaran di Pet Shop Jabodetabek, Perusahaan kami memberikan harga yang sesui dengan jenis, umur dan kualitas dari kelinci tersebut. Adapun harga jenis-jenis kelinci tersebut yaitu : Anggora. Umur 1 bulan - 3 bulan : Rp 50.000 - Rp 250.000. SalehPartaonan Daulay meminta agar agenda pembelian peternakan sapi di luar negeri tidak diperdebatkan oleh semua pihak. Kamis, 22 April 2021 11:57 WIB Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya sebagaiternak penghasil daging. Kelinci banyak dipelihara sebagai hewan kegemaran (hias), penghasil kulit, dan penghasil pupuk. Rumpun kelinci pedaging yang berkembang di Jawa Barat sebagian besar didatangkan dari luar negeri seperti New Zealand White, Flemish Giant, dan Rex. Pemuliabiakan yang tidak terencana, proses adaptasi terhadap iklim Selaindi Indonesia yang hanya memiliki 2 musim, di luar negeri untuk menghadapi winter atau musim salju mereka menggunakan sistem hay yang terbilang teknologinya sudah cukup maju. Untuk memasok pakan ternak mereka selema musim ini mereka membuat banyak sekali jerami hay. Sedangkan di Indonesia sendiri hay di manfaatkan untuk : . Pemilihan lokasi ternak kelinci potong dan hias yang baik dan aman sebenarnya tidak terlalu sulit. Sebab, pada dasarnya, semua jenis kelinci sangat mudah beradaptasi di segala tempat. Hanya saja, penting di ingat baik-baik di sini bahwa pemilihan lokasi ternak sebaiknya yang memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut Peternakan kelinci 1. Dekat dengan sumber air. Sumber air ini bisa berarti sungai kecil atau aliran air yang bisa digunakan untuk mengaliri persawahan. 2. Jauh dari pemukiman warga. Sebab, dikhawatirkar, warga akan terganggu dengan bau busuk yang dihasilkan dan kotoran kelinci potong dan hias. Tetapi, jika Anda bisa mengatasi hal ini, maka lokasi ternak tidak perlu jauh dan pemukiman warga. 3. Terhindar dari predator atau binatang-binatang pemangsa. lnilah yang paling penting dan perlu dipikirkan matang-matang. Sebab, kedatangan predator itu bisa jadi akan membunuh banyak kelinci potong dan hias yang ada di dalam kandang. 4. Jauh dari polusi dan suara bising. Hal ini dimaksudkan agar kelinci potong dan hias merasa nyaman di dalam lokasi ternak. Untuk itu, pemilihan lokasi ternak di desa lebih baik ketimbang di kota. Sebab, di desa, tidak tenlalu banyak polusi dan suara bising. 5. Lokasi sebaiknya mudah terkena sinar matahari pagi hari. Karena sinar matahari pagi sangat penting untuk memelihara kesehatan kelinci potong dan hias, selain membunuh bakteri-bakteri yang menempel di dalam kandang. 6. Lokasi ternak sebaiknya memiliki suhu yang segar antara 16—21 °C, karena suhu yang segar sesuai dengan kebanyakan habitat kelinci potong dan hias. NGAMPRAH, - Berawal dari sebatas hobi, Yoga Tri Herlambang 40 berhasil menjadi peternak milenial sukses asal Desa Pagarwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat KBB. Kesenangan memelihara kelinci berhasil membawanya jadi eksportir ke beberapa negara mulai dari Filipina, Malaysia, Pakistan, hingga Arab Saudi. Kegiatan ekspor kelinci yang dilakukan Yoga telah mencapai angka Rp700 juta hingga Rp1 miliar. "Tergantung jumlah pemesanan, kalau kita biasanya kirim dari 100 ekor sampai 200 ekor kelinci bisa tembus di angka Rp 700 juta sampai ke Rp 1 miliar lebih," kata Yoga kepada Selasa 31 Agustus 2021. Baca Juga Cerita Warga Lembang Dibanjiri Kotoran Sapi Usai Hujan Kesuksesan yang diraih Yoga tak hadir tiba-tiba. Sejak 2002 ia mulai budidaya kelinci dan sering mengikuti beberapa even. Meski masih jarang pembudidaya, Yoga tetap melakoninya dengan alasan hobi terhadap binatang lucu itu. Sejak 2004, ia memang sudah melayani pemesanan dari luar negeri namun dalam skala kecil. Adapun jenis spesies kelinci yang dikembangkan berasal dari bibit yang diimpor langsung dari sejumlah negara di Eropa dan Amerika Serikat. Jenis kelinci yang dibudidayakannya, yakni New Zealand White, Netherland Dwarf, Californian, Checkerd Giant, German Giant dan Transylvanian Giant. "Basic-nya hobi dari tahun 2002, sampai puncaknya di tahun 2017. Sempat vakum beberapa bulan saya terjun lagi karena permintaan pasar makin besar," tambahnya. Di massa pandemi Covid-19, saat beberapa sektor peternakan terpuruk, justru ternak kelinci yang dikelola Yoga meningkat drastis karena mendapat permintaan dari negara Filipina dengan jumlah 100-200 ekor per bulan. Baca Juga Diduga Alami Sindrom Langka, Warga Bandung Barat Ini Tak Tidur 7 Tahun Menurut Yoga, kelinci yang dikirim ke Filipina mayoritas untuk dikonsumsi. Pasalnya, sejak pandemi Covid-19 negara berjuluk Lumbung Padi itu mulai beralih orientasi dari ayam dan babi ke kelinci. "Semenjak pandemi mereka mengkonversi banyak peternakan babi dan ayam ke kelinci mungkin mereka ingin menjadikan kelinci menjadi pangan utama nantinya. Ditambah ada informasi, bahwa virus corona tidak menginfeksi kelinci," terangnya. Saat ini, Filipina merupakan pemesan utama dengan jumlah paling besar. Pasar ke negara ini berawal dari upaya pemasaran sejumlah peternak melalui media sosial Facebook. Yoga cukup bertahan dan dipercaya ekspor ke negara itu lantaran menjamin kualitas kesehatan ternak, selain itu ia juga punya modal fasih berbahasa. "Saya termasuk orang yang paling belakang main di ekspor ke Filipina. Itu pun tidak lewat Facebook tapi lewat Instagram. Alhamdulillah karena ternak kita dipercaya tidak ada komplain, saya juga dikenal breeder lama lewat Instagram, jadi sampai sekarang jalan terus," paparnya. - Para peternak di Afrika mencari solusi baru untuk memenuhi kebutuhan akan daging di benua itu. Populasi Afrika hampir dua kali lipat dalam 30 tahun mendatang, menjadi 2,5 miliar. Solusi, kata mereka, mungkin terletak pada kelinci. Dalam 10 tahun ini, pemasok terbesar daging kelinci di Afrika Selatan telah menambah hampir 150 peternakan kelinci. Dan peternak baru-baru ini menciptakan jenis Afrika Selatan, Phendula, yang diterjemahkan menjadi "jawaban." Baca Juga Sempat Menghilang Selama 30 Tahun, Kancil Langka Ini Ditemukan Kembali di Vietnam Petani independen Gavin Grgurin memelihara 500 kelinci di peternakannya di luar Johannesburg. Menurutnya, kelinci adalah daging masa depan. “Sebagai Dewan Nasional, kami telah mengatakan selama 12 hingga 15 tahun terakhir bahwa kelinci berpotensi menjadi penyelamat Afrika dari sudut pandang protein. Banyak alasan untuk itu,” paparnya. Pertama, kata Grgurin, daging kelinci tinggi protein dan rendah lemak dan kolesterol. Mereka tidak banyak membutuhkan ruang dan tidak makan banyak. Baca Juga Inilah yang Akan Terjadi Pada Tubuh Jika Mengalami Patah Hati Kelinci membutuhkan lebih sedikit air dibandingkan ayam, dan memproduksi lebih sedikit limbah daripada sapi. Kelinci, kata Grgurin, mungkin daging yang paling ramah lingkungan. “Ada banyak hal negatif yang saat ini terjadi akibat dampak karbon di planet ini, khususnya di sekitar peternakan dalam skala besar. Maksud kami adalah hewan ternak dan sapi yang dimasukkan ke tempat pemberian makan. Jadi, terdapat jejak karbon besar di sana. Jejak karbon kelinci sangat minim dibandingkan dengan yang lainnya." Sementara populasi Afrika hampir dua kali lipat pada tahun 2050, pasokan pangan-terutama protein-menjadi keprihatinan utama. Apakah kelinci bisa mengisi celah itu-dan jutaan perut? ka/jm Artikel ini pernah tayang di dengan judul "Kelinci, Sumber Baru Daging yang Sehat bagi Afrika". PROMOTED CONTENT Video Pilihan

peternakan kelinci di luar negeri